Pengaruh Rasionalisme terhadap Penyebaran Berita Hoaks di Media Sosial
Main Article Content
Abstract
Perkembangan teknologi digital telah mempercepat arus informasi, namun juga memperbesar potensi penyebaran berita hoaks, khususnya di media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh rasionalisme yakni pendekatan filsafat yang menekankan penggunaan akal dan logika terhadap kecenderungan masyarakat dalam menerima dan menyebarkan informasi hoaks. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik survei daring terhadap 52 responden pengguna aktif media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki kecenderungan berpikir kritis dan rasional, ditandai dengan verifikasi informasi sebelum menyebarkannya dan pemahaman akan pentingnya akal dan logika. Sebanyak 94,23% responden mengaku melakukan verifikasi terhadap informasi, dan 86,54% memahami fungsi akal dan logika dalam menilai kebenaran. Temuan ini mengindikasikan bahwa prinsip-prinsip rasionalisme dapat menjadi landasan efektif dalam membentuk ketahanan masyarakat terhadap disinformasi digital. Oleh karena itu, peningkatan literasi digital dan pelatihan berpikir kritis berbasis rasionalisme menjadi strategi penting dalam menangkal hoaks di era informasi.