Penanaman Nilai-Nilai Cinta Damai Melalui Pembelajaran IPS ( Studi Penomenologi)

Marisa Apnika, Habibuddin Habibuddin, Armin Subhani — Thu, 10 Dec 2020 12:55:09 +0000

Abstrak : Pendidikan kedamaian adalah pendidikan budaya, pengembangan karakter, dan metanoia diri pribadi dan masyarakat. Pentingnya penanaman nilai cinta damai di sekolah sebagai upaya untuk mencegah tindak kekerasan lebih dini pada siswa. Pendidikan perdamaian sangat penting dalam mengubah budaya kekerasan dalam suatu proses pendidikan yang melibatkan banyak element, baik itu orang tua, pihak sekolah, pemerhati pendidikan dan pemerintah dalam upaya penenaman cinta damai pada siswa disekolah.

Penelitian ini mengkaji tentang nilai-nilai cinta damai dengan studi penomenologi pada Sekolah Tingakat Dasar / SD. Nilai-nilai perdamaikan dan nilai-nilai cinta damai dilaksanakan pada kehidupan sekolah tidak dapat dilepaskan dari fokus kepala sekolah dan guru. Kmedpala sekolah memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam menanamkan nilai-nilai cinta damai pada kehidupan disekolah.

Hasil penelitian ini diharapkan nantinya mampu sebagai bahan acuan peneliti lain untuk mengembangkan suatu penelitian lanjutan yang dimana mampu memberikan gambaran yang jelas bagaimana menerapkan nilai-nilai cinta damai dalam lingkungan sekolah, sehingga mampu memberikan solusi untuk melakukan pendidikan perdamaian yang memang diharapkan dalam dunia pendidikan diseluruh dunia.

Kata Kunci: Penanaman Nilai-nilai Cinta Damai, Pembelajaran IPS, Sekolah Dasar

Abstract: Peace education is cultural education, character, development, and community self metanoia. The importance of instilling the vaue of peace-loving in scools as an effort to prevent premature violence against students. Peace education is very important in changing the culture of violence educational process that involves many elements, be it parents, schools, education observers and the goverment in an effort to inculcate a love of peace in school students.

This study examines the values of peace with a phenomenological study at Elementary Schools / SD. The values of peace and the values of peace in school life cannot be separated from the focus of the principal and teachers. The school building has a strategic role and function in instilling peace-loving values in school life.

It is hoped that the results of this research will be able to serve as a reference for other researchers to develop further research which is able to provide a clear picture of how to apply peace-loving values in the school environment, so as to provide solutions for peace education that is expected in the world of education throughout the world.

Upaya Peningkatan Hasil Belajar Kognitif siswa Menggunakan Model Pembelajaran Role Playing

Nazaria Amaral Sanches Martins, Agus Maramba Meha, Yontan Foeh — Fri, 11 Dec 2020 10:25:39 +0000

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dengan menggunakan model pembelajaran Role playing. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Langkah-langkah dalam metode ini meliputi perencanaan tindakan, penerapan tindakan, observasi dan evaluasi proses dan hasil tindkan, serta tahap terakhir adalah refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Advent Nusra Noelbaki yang berjumlah 18 orang dan objek dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dengan model pembelajaran Role playing. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes hasil belajar, kemudian data dianalisis menggunakan rumus persentasi dengan mengukur kriteria keberhasilan belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I sebanyak (83%) siswa yang nilainya tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal ( KKM ), hal ini dikarenakan pada tahap perencanaan guru tidak menyiapkan media pembelajaran dan juga waktu yang dibagikan untuk siswa bermain peran masih kurang sehingga siswa terkesan terburu-buru dalam bermain peran. Sedangkan pada tahap pelaksaan guru tidak memberikan motivasi kepada siswa dan tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, guru juga kurang tegas dalam menyikapi masalah dikelas. Sedangkan pada siklus II sebanyak (78%) siswa yang nilainya mencapai KKM. Hal ini dikarenakan pada siklus II guru sudah menyampaikan materi sesuai dengan yang telah direncanakan dan sekaligus memperbaiki kesalhan pada siklus I. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran pada matapelajaran IPA materi “sistem peredaran darah” di kelas VIII B SMP Advent Nusra Noelbaki dengan menggunakan model pembelajaran Role playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Journal of Educational Technology and Learning Management System

Penanaman Nilai-Nilai Cinta Damai Melalui Pembelajaran IPS ( Studi Penomenologi)

Upaya Peningkatan Hasil Belajar Kognitif siswa Menggunakan Model Pembelajaran Role Playing