JIKEM: Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen

Clustering Pola Penjualan yang Efektif dan Transparan Menggunakan Metode K-Means pada PT MNC Kabel Medicom

Riky Pauzi — 2025-02-15

PT. MNC Kabel Mediacom merupakan penyedia layanan televisi kabel dan internet berlangganan berbasi serat optik. PT.MNC kabel Mediacom didirikan pada januari 2013 sebagi bagian dari Global Mediacom (MNC Group) yang fokus Dengan menggunakan infrastruktur terkini Fiber to the Home (FTTH) Fiber to the x (FTTX) merupakan suatu format penghantaran isyarat optik dari pusat penyedia (provider) ke kawasan pengguna dengan menggunakan serat optik sebagai medium penghantaran. Perkembangan teknologi ini tidak terlepas dari kemajuan perkembangan teknologi serat optik yang dapat mengantikan penggunaan kabel konvensional.DAFTAR LAMPIRAN. PT.MNC Kabel Mediacom saat ini telah banyak melakukan transaksi penjualan khususnya di Kota Medan Sumatera Utara. Sistem pola penjualan pada Mediacom saat ini memiliki masalah yaitu kurang efektif dan transparan dalam penjualan seperti sisa kabel yang di pasang akan di salah digunakan atau pun di transaksikan kepada teknisi provider yang lain, serta ada kecurangan harga di lapangan atas unsur kerjasama oleh karyawan pada saat transaksi sehingga kinerja kurang transparan. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui sejauh mana tinggak efektivitas dan efesien clustering kebel Mediacom ini di terapkan pada saat pemasangan pada rumah, kantor, dan perusahaan.Solusi dari masalah yang terjadi pada PT.MNC Kabel Mediacom maka dalam penelitian ini penulis menggunakan data mining untuk pemecahan masalah ini. Di mana data mining adalah suatu proses ekstrasi atau penggalian data dan informasi yang benar yang belum di ketahui sebelumnya, namun dapat di pahami berguna dari database yang besar serta digunakan untuk membuat suatu keputusan bisnis yang sangat besar. Fungsinya adalah mengidenfikasi fakta-fakta kesimpulan yang disarankan berdasarkan penyaringan melalui data untuk menjelajahi pola-pola atau anomali-anomali data. Dari hasil data normalisasi di atas, menunjukkan bahwa tingkat transparan dalam melakukan penjualan kabel mediacom terletak pada cluster kedua dan dilakukan oleh dua orang yaitu Mariani dan heru dartono, dan karyawan berikutnya juga berpotensi untuk terlibat dalam penjualan kabel mediacom, karyawan tersebut bernama Ratna Sari, Surya Ningsih, dan Indiani. Cluster tersebut lebih dominan berpengaruh karena tingkat hasil normalisasi datanya pada metode yang digunakan cenderung lebih terperinci dan cenderung transparan dan efesien dalam penjualan kabel mediacom tersebut.

Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usaha Tani Bawang Prei di Desa Tongkonan Kabupaten Enrekang

Nursyawal Nursyawal Nacing — 2025-02-19

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran menyeluruh sebagai referensi untuk pengambilan keputusan dalam pengembangan pertanian bawang prei yang berkelanjutan dan menguntungkan Penelitian dilakukan di Dusun Tarian, Desa Tongkonan Basse, Kec. Masalle, Kab. Enrekang, Metodologi melibatkan penggunaan alat sederhana seperti kertas, pena, dan kamera seluler untuk mendokumentasikan temuan. Studi ini menekankan pentingnya praktik manajemen yang efektif, yang mencakup manajemen tenaga kerja, pemantauan pertumbuhan tanaman, pengendalian hama dan penyakit, dan panen tepat waktu untuk memastikan hasil yang optimal. Selanjutnya, penelitian ini membahas potensi budidaya bawang prei di daerah dengan iklim yang menguntungkan untuk pertumbuhan tanaman ini. Ini menyoroti perlunya menerapkan teknologi budidaya yang baik, manajemen sumber daya yang efisien, dan pemahaman mendalam tentang manajemen pertanian untuk mencapai tingkat produksi yang kompetitif. Temuan menunjukkan bahwa perencanaan yang tepat, persiapan tanah, pemilihan varietas, dan penyediaan input merupakan komponen penting dari keberhasilan pengelolaan pertanian bawang prei.

Realisasi melalui Penerapan Prosedur Operasional yang Efisien dan Fungsional di Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara

Muhammad Irwan Padli Nasution — 2025-02-15

Kuantitas prosedur operasi standar (SOP) yang diperlukan dapat dipastikan oleh suatu organisasi dengan melakukan penilaian kebutuhan SOP. Jenis, jumlah, dan ruang lingkup SOP yang dibutuhkan semuanya dapat ditentukan melalui penilaian kebutuhan. Prosedur operasional standar mungkin atau mungkin tidak menjadi fokus utama, tergantung pada ruang lingkupnya. Jenisnya tergantung pada jenis dan format SOP yang akan digunakan. Jumlah SOP yang dikembangkan akan tergantung pada seberapa mendesak situasinya. Penulis artikel ini menyoroti hal-hal sebagai berikut: (1) Terdapat dampak penerapan SOP di bidang kepemudaan di Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara; (2) Terciptanya kerja yang efektif dan efisien di bidang kepemudaan di Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara; dan (3) Terdapat pengaruh penerapan standar operasional prosedur dan bekerja secara efektif dan efisien pada sektor kepemudaan di Sumatera Utara.