Perpustakaan Islam Inklusif: Layanan untuk Semua
Main Article Content
Abstract
Artikel ini membahas konsep Perpustakaan Islam Inklusif sebagai layanan untuk semua kalangan. Penelitian menggunakan metode literature review untuk menganalisis aksesibilitas koleksi dan layanan referensi perpustakaan Islam di era digital. Salah satu tantangan utama yang diidentifikasi adalah sistem pencarian dan aksesibilitas koleksi yang belum optimal, di mana banyak perpustakaan masih bergantung pada katalog tradisional dan memiliki akses daring terbatas. Hal ini menyulitkan pengguna, terutama mereka yang berada jauh, untuk memperoleh sumber informasi secara cepat dan efisien. Strategi seperti digitalisasi koleksi, penguatan layanan pencarian, peningkatan kompetensi pustakawan, serta program berbasis komunitas diperlukan agar perpustakaan Islam tetap relevan sebagai pusat literasi. Digitalisasi tidak hanya memperluas akses, tetapi juga berdampak pada keberlanjutan ilmu pengetahuan keislaman dengan mempermudah masyarakat mempelajari teks-teks klasik dan kajian terbaru. Penelitian juga menemukan kendala berupa kurangnya strategi dalam menghubungkan koleksi dengan kebutuhan pengguna, meskipun koleksi literatur Islam sangat luas. Kurasi dan penyajian yang kurang efektif membuat pengguna kesulitan menemukan referensi yang relevan. Tanpa sistem yang jelas untuk membimbing pemustaka, perpustakaan berisiko kehilangan perannya sebagai pusat edukasi dan dakwah. Oleh karena itu, strategi peningkatan layanan dan digitalisasi menjadi langkah penting untuk memastikan perpustakaan Islam tetap menjadi sumber literatur yang inklusif dan mudah diakses bagi seluruh masyarakat.