Olahan makanan ringan bernutrisi berupa kerupuk dari bahan Tahu Tempe produksi Desa Pasui Kecamatan Buntu-Batu Kabupaten Enrekang

Main Article Content

Muh. Burhan
Muhammad Syahril
Muhammad Akbar
Hayyu Bahrul Bambang
A. Juasmin
Nor Aizyah
Nur Fitriani
Sudirman Sudirman
Ikram Ikram
Puji Arisa
Nur Halima Yusuf
Sartika Sartika
Titin Meirani
Elihami Elihami

Abstract

Tahu dan tempe merupakan makanan olahan dari kedelai, Tahu terbuat dari susu kedelai yang di gumpal dan di tekan menjadi balok-balok padat putih. Di sisi lain Tempe terbuat dari kedelai yang telah difermentasi dan dipadatkan menjadi padat. Keduanya menjadi salah satu makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Harganya yang murah dan nutrisinya yang tinggi menjadikan dua bahan makanan wajib di daftar menu mereka. Keduanya menjadi salah satu makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Harganya yang murah dan nutrisinya yang tinggi menjadikan dua bahan makanan wajib di daftar menu mereka. Di samping itu, makanan yang kaya akan protein nabati ini juga menjadi makanan pengganti daging untuk orang-orang yang memilih menjadi vegetarian. Meskipun terbuat dari bahan baku yang sama, keduanya memiliki kandungan nutrisi, rasa, dan bentuk yang berbeda. kandungan nutrisinya serupa dalam beberapa hal, ada beberapa perbedaan antara keduanya. Karena tempe biasanya dibuat dengan kacang-kacangan atau biji-bijian, tempe secara signifikan lebih kaya kalori, protein, dan serat. Faktanya, hanya 3 ons (85 gram) tempe menyediakan 7 gram serat. Angka ini telah memenuhi 28 persen asupan serat harian. Sementara itu, tahu lebih rendah protein. Namun, tahu memiliki lebih sedikit kalori. Meski begitu, tahu juga menawarkan sejumlah zat besi dan kalium. Tahu juga memiliki kalsium dua kali lebih tinggi daripada tempe. Kedua produk kedelai tersebut umumnya rendah sodium dan bebas kolesterol. Di samping itu, inilah beberapa persamaan antara keduanya dalam hal kandungan nutrisi.

Article Details

How to Cite
Burhan, M., Syahril, M., Akbar, M., Bambang, H. B., Juasmin, A., Aizyah, N., Fitriani, N., Sudirman, S., Ikram, I., Arisa, P., Yusuf, N. H., Sartika, S., Meirani, T., & Elihami, E. (2022). Olahan makanan ringan bernutrisi berupa kerupuk dari bahan Tahu Tempe produksi Desa Pasui Kecamatan Buntu-Batu Kabupaten Enrekang. MASPUL JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT, 4(2), 365-372. Retrieved from https://ummaspul.e-journal.id/pengabdian/article/view/4399
Section
Articles

References

Andani, A., Nyanyu, N. A., dan Rendi,
D.D. 2015. Nilai tambah dan keuntungan agroindustri berbasis kedelai di Provinsi Bengkulu. Prosiding Semnas FKPTPI. 51-56.

Anggraini, P. D. 2017. Analisis efisiensi
penggunaan faktor-faktor produksidan pendapatan pada industri rumah tangga tempe kedelai di Kabupaten Klaten.(Tesis).Semarang.Universitas Diponegoro.

Haliza, W., E. Y. Purwani dan R. Thahir.
2016. Pemanfaatan kacang-kacangan local sebagai substitusi bahan baku tempe dan tahu. Buletin Teknologi Pasca Panen, 3(1) : 1-8.

Azmita, N., Vonny, I., M., dan Rian, H.
2019. Analisis nilai tambah dan profitabilitas usaha tahu alami di Kecamatan Koto Tengah Kota Padang. Journal of socio economic on Tropical Agriculture. 1 (3) : 30-
39.

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.