Model Implementasi Manajemen Pendidikan Akhlak di SMAN 4 Barru Kecamatan Mallusetasi Kabupaten Barru
Main Article Content
Abstract
Kemerosotan akhlak pelajar, diperlukan sebuah usaha yang sungguh-sungguh dari pihak sekolah untuk mengantisipasi berbagai bentuk kenakalan siswa di sekolah. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah menanamkan akhlak siswa agar berbudi pekerti luhur, bertanggung jawab, berkepribadian religius, dan jujur, serta membentuk karakter yang kuat dalam kehidupannya terutama moral yang berbentuk akhlakul karimah. Upaya membentuk akhlak yang baik pada diri siswa, diperlukan pengaturan yang sistematis, seperti halnya manajemen pengajaran atau proses pembelajaran. Melalui proses pembelajaran, sekolah perlu memperhatikan pengembangan dan memperbaiki mental pada peserta didik. Dengan demikian , diperlukan sebuah manajemen khusus yang dikembangkan pihak sekolah untuk meningkatkan kualitas akhlak siswa. Untuk itu, diperlukan langkah terpadu dari berbagai pihak, baik sekolah, guru, siswa, organisasi kesiswaan, maupun peran serta orang tua siswa. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bermaksud mengetahui bagaimana program implementasi pendidikan akhlak pada siswa dalam konteks manajemen pendidikan akhlak yang diberlakukan oleh SMAN 4 Barru sebagai upaya preventif/represif dalam mengatasi bentuk-bentuk kenakalan siswa/remaja yang biasa terjadi di sekolah dan juga termasuk diluar sekolah karena yang paling penting juga dalam menanggulangi proses kenakalannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru, karyawan, siswa, orang tua siswa. Sedangkan informan penelitian adalah kepala sekolah, guru, komite sekolah, orang tua, tokoh masyarakat, siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi (metode dan sumber). Teknik analisa data menggunakan model interaktif terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Implementasi manajemen pendidikan akhlak siswa SMAN 4 Barru: a) dilakukan melalui kegiatan intrakulikuler, ekstrakulikuler, dan pembiasaan. Pelaksanaan manajemen tersebut berjalan secara terstruktur, terpadu, dan normatif yang dilandasi oleh nilai-nilai Islam, serta dengan keteladanan. b) Kepala sekolah di SMAN 4 Barru telah menjalankan fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengkordinasian, pengarahan, pengawasan dan penilaian
Article Details
References
Danim, Sudarwan, dan Suparno. 2009. Manajemen dan Kepemimpinan Transformasional Kekepala Sekolahan: Visi dan Strategi Sukses Era Teknologi, Situasi Krisis, dan Internasional Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.
Daryanto. 2011. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Pembelajaran, Yogyakarta: Gava Media.
Fitri, Agus Zaenul. 2012. Reinventing Human Character, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika Sekolah. Yogyakarta: Ar-Ruzz.
Jasmani, Asfdan Syaiful Mustofa. 2013. Supervisi Pendidikan: Terobosan Baru Dalam Kinerja Peningkatan Kerja Pengawas Sekolah Dan Guru, Yogyakarta: ArRuzz Media.
Mulyasa, E. 2013. Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Musfah, J. 2011. Peningkatan Kompotensi Guru: Melalui Pelatihandan Sumber Belajar Teoridan Praktik, Jakarta: Kencana.
Ramayulis, 2008. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia.
Samani, Muchlas, Hariyanto. 2011. Pendidikan Karakter, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Saefullah. 2012. Manajemen Pendidikan Islam, Penerbit: Pustaka Setia.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Pendidikan Penelitian, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Syafri, UlilAmri. 2012. Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an, Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Syaifarudin, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Strategi Keunggulan Kompetitif,Yogyakarta: Badan Penerbitfakultas Ekonomi, Yogyakarta.