Representasi Kode dalam Rombu Solo Desa Ranga Kabupaten Enrekang: Kajian Semiotika

Main Article Content

Muhammad Nasrul
Elihami Elihami

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah :1) mendeskripsikan bentuk semiotika dalam rombu solo. 2). mendeskripsikan  fungsi sosial yang terdapat dalam rombu solo.Jenis penelitian ini tergolong penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan semiotika Roland Barthes. Adapun sumber data diperoleh dari informan berupa data lisan. Data penelitian ini adalah kata, frasa dan kalimat yang berupa kode dalam rombu solo. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik rekaman, teknik pengamatan serta pencatatan, dan teknik wawancara mendalam.Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk kode yang terdapat dalam rombu solo terdiri dari lima kode yakni 1) kode hermenutika, 2) kode kode proairetik/aksi, 3) kode semik/konotatif 4) kode simbol, 5) kode budaya. Fungsi sosial dalam rombu solo yakni 1) fungsi keagamaan, 2) fungsi kebudayaan, 3) fungsi pendidikan, 4) fungsi kemasyarakatan. Oleh karena itu, berdasarkan temuan yang telah diperoleh pada rombu solo harus dapat lebih banyak perhatian untuk mencegah sastra daerah berada di ambang kepunahan dan sebagai upaya dalam pelestarian tradisi daerah.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Nasrul, M., & Elihami, E. (2022). Representasi Kode dalam Rombu Solo Desa Ranga Kabupaten Enrekang: Kajian Semiotika. JURNAL EDUKASI NONFORMAL, 3(1), 206-220. Retrieved from https://ummaspul.e-journal.id/JENFOL/article/view/4101
Section
Articles

References

Abrams, M. H. 1979. The mirror and The Lamp. London – New York : Oxford University Press.

Barthes, Roland. 2012. Elemen-Elemen Semilogi terjemahan dari Element of semiology (M. Ardiansyah )Yogyakarta: IRCiSoD.

Barthes, Roland. 2007. Petualanga Semilogi terjemahan dari L’aventure semiology (Stephanus Aswar Herwinarko). Yogkayakarta: Pustaka Pelajar.

Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia, Ilmu Gosip, Dongeng dan lain-lain. Jakarta: Grafik Press.

Endraswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra (Cetakan Pertama). Yogyakarta : CAPS.

Paliang, Yasraf Amir. 2003. Hipersemiotika (Tafsir Cultural Studies atas Matinya Makna) Bandung: jalasutra.

Faruk. 2010. Pengantar Sosiologi Sastra dari Strukturalisme Genetik sampai Post-modernisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hasan, Iqbal M. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Hoed, Benny H. 2008. Semiotika dan Dinamika Sosial Budaya. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI.

Jufri. 2007. Metode penelitian Bahasa, Sastra, dan Budaya. Makassar. Badan Penerbit UNM.

Siswantoro. 2011. Metode Penelitian Sastra: Analisis Struktur Puisi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta.

Tang, Muhammad Rapi. 2008. Mosaik dasar Teori Sastra. Makassar. Badan Penerbit UNM.

Teeuw, A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra.Jakarta: Pustaka Jaya.
Wibowo, Wahyu Seto Indiawan. 2013. Semiotika Komunikasi. Jakarta: Mintra Wacana Media.

Zoest, Aart Van. 1993. Semiotika Tentang Tanda, cara kerjanya dan Apa yang Kita Lakukan Denganya. Jakarta: Yayasan Sumber Agung.

https://sosiologibudaya.wordpress.com/2012/03/17/another-representasi-budaya/

http://koleksihalim.blogspot.com/2012/01/representasi-budaya.html.

http://mashimoroo.blogspot.com/2012/03/representasi.html

https://pakarkomunikasi.com/teori-representasi-dalam-komunikasi-v