PENGGUNAAN METODE DISCOVERY LEARNING PADA PEMBELAJARAN AFIKSASI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 MAKASSAR
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan tentang perencanaan pembelajaran menulis bahasa Indonesia yang baik dan benar pada pembelajaran afiksasi dengan menggunakan metode discovery learning, (2) mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran menulis bahasa Indonesia yang baik dan benar pada pembelajaran afiksasi dengan menggunakan metode discovery learning.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Setiap siklus, dilakuakn dengan dua kali tindakan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Makassar yang berjumlah 61 orang. Jumlah tersebut terbagi dalam 3 kelas. Dengan menggunakan random sampling terpilih kelas VII B sebanyak 20 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes.
Pada proses pratindakan menunjukan bahwa kemampuan menulis bahasa Indonesia yang baik dan benar pada pembelajaran afiksasi masih dikategorikan sangat minim. Hal ini terlihat bahwa siswa yang dikategorikan mampu mencapai Standar Ketuntasan Minimum (SKM) sebanyak 2 siswa (10,0%), dan siswa yang dikategorikan tidak mampu atau tidak mencapai Standar Ketuntasan Minimum (SKM) atau memperoleh nilai ≤ 70 sebanyak 18 siswa (90,0%). Pada siklus I proses dan hasil belajar siswa dikategorikan belum tuntas yaitu belum mencapai 85% yang mencapai Standar Ketuntasan Minimum (SKM) 70. Hal ini terlihat bahwa kemampuan menulis bahasa Indonesia yang baik dan benar pada pembelajaran afiksasi siswa pada siklus I, siswa yang dikategorikan mampu mencapai Standar Ketuntasan Minimum (SKM) lebih besar dari 70 sebanyak 11 siswa (55,0%), dan siswa yang belum mencapai Standar Ketuntasan Minimum (SKM) atau nilai ≤ 70 sebanyak 9 siswa (45,0%). Dalam siklus II menunjukan bahwa proses dan hasil belajar siswa dikategorikan sudah maksimal atau mengalami peningkatan yaitu dari 55,0% menjadi 90,0%. Hal ini terlihat bahwa sebagian besar siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Makassar yang berjumlah 20 siswa rata-rata mencapai Standar Ketuntasan Minimum (SKM) lebih dari 70. Jadi dapat dikatakan bahwa kemampuan menulis bahasa Indonesia yang baik dan benar pada pembelajaran afiksasi dengan metode discovery learning pada siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Makassar mengalami peningkatan.