MINIMALISASI MISKONSEPSI FISIKA UNIT OPTIK GEOMETRI MELALUI PROGRAM INTERVENSI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MA’RANG
Main Article Content
Abstract
Tujuan penelitan adalah untuk mengetahui seberapa besar miskonsepsi fisika unit optik geometri pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Ma’rang sebelum program intervensi dan untuk mengetahui seberapa besar miskonsepsi fisika unit optik geometri pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Ma’rang sesudah program intervensi. Penelitian ini merupakan penelitian pre-Experimental (One group Pretest-Postest Design) dan melibatkan dua variabel yaitu variabel bebas yakni program intervensi dan variabel terikat yakni miskonsepsi fisika. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 9 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode random kelas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pemberian tes sebelum dan sesudah program intervensi. Instrumen yang digunakan adalah tes identifikasi miskonsepsi sebanyak 20 item tes. Untuk menganalisis data hasil penelitian digunakan teknik statistik deskriptif yaitu dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi persentase dari tiap item tes.Hasil penelitian mengungkapkan persentase miskonsepsi fisika unit optik geometri yang dialami siswa sebelum program intervensi adalah rata-rata 43,10% sementara sesudah program intervensi miskonsepsi fisika unit optik geometri yang dialami siswa adalah rata-rata 15,34%. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa siswa masuk ke dalam kelas tidak dengan kepala kosong (blank mind). Hal ini disebabkan sebelum anak memperoleh pelajaran sains, mereka telah memiliki gagasan-gagasan tentang peristiwa-peristiwa ilmiah dan setiap siswa tersebut memiliki ide-ide dan keyakinan serta sikap tentang dunia mereka yang dibangun secara personal. Disimpulkan bahwa miskonsepsi fisika unit optik geometri sebelum diterapkan program intervensi pada pembelajaran fisika siswa kelas X SMA Negeri 1 Ma’rang yakni rata-rata 43,10% dengan konsepsi awal siswa yang sangat bervariasi. Sementara miskonsepsi fisika unit optik geometri setelah diterapkan program intervensi pada pembelajaran fisika siswa kelas X SMA Negeri 1 Ma’rang adalah rata-rata 15,34%.
Downloads
Article Details
References
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: PT. Rineka Cipta
-----------------------. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi). Jakata: Bumi Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta
Euwe van den Berg. 1991. Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.
Haling, Abdul. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Makassar: Badan Penerbit UNM
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara
Masril dan Nur Asma. 2002.Pengungkapan Miskonsepsi Siswa Menggunakan Force Concept Inventory dan Certainity of Response Index. Jurnal Fisika Himpunan Fisika Indonesia : http://hfi. fisika.net.
Suparno, Paul. 2005. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Pendidikan Fisika. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo)
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sudjana S., H. Djudju. (2001). Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production.
Tumpu, Sahabuddin. 2003. Mengajar dan Belajar. Makassar : Badan Penerbit UNM
Wartono, dkk. 2004. Aplikasi Karateristik Peserta Didik (Sains 4). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
----------------, 2004. Analisis Konsep Esensial (Sains 4). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Wilantara, I Putu Eka. 2003. Implementasi Model Belajar Konstruktivis Dalam Pembelajaran Fisika Untuk Mengubah Miskonsepsi Siswa Ditinjau Dari Penalaran Formal Siswa (Tesis). Singaraja: IKIP Singaraja.