Fungsi Komunikasi Guru dan Siswa dalam Meningkatkan Pembelajaran
Main Article Content
Abstract
Komunikasi adalah penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan atau audiens baik dalam bentuk simbol, lambang dengan harapan bisa membawa atau memahamkan pesan itu kepada peserta didik (siswa) baik di kelas atau masyarakat serta mengubah sikap dan tingkah laku. Apabila terjadi komunikasi dan interaksi yang intens antara guru dan siswa maka proses pembelajaran dalam bidang pendidikan akan efektif. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif . Dalam pembelajaran di kelas, komunikasi akan dimulai dari guru dan siswa, kemudian berlanjut ke siswa dan guru, dan akhirnya pada materi pelajaran itu sendiri, yang sering disebut dengan “jantung” atau “inti” proses pembelajaran. Terdapat interaksi edukatif yang bermula dari sebuah pertanyaan yang tidak lain adalah materi pembelajaran dalam konteks komunikasi kelas. Dalam konteks komunikasi pendidikan, peran guru sebagai komunikator lebih ditekankan, sedangkan peran siswa sebagai komunikator atau siswa-guru lebih ditekankan. Pada tingkat yang paling mendasar, interaksi pendidikan adalah suatu proses atau interaksi dalam pembelajaran yang berbeda dari bentuk interaksi lainnya dalam beberapa hal penting. Ciri-ciri Interaksi Belajar Mengajar tersebut yaitu interaksi belajar-mengajar memiliki tujuan, ada suatu Prosedur (jalannya inetraksi) yang terencana, interaksi belajar mengajar di tandai dengan suatu penggarapan materi yang khusus, ditandai dengan adanya aktivitas siswa, dalam interaksi belajar mengajar guru berperan sebagai pembimbing, di dalam interaksi belajar mengajar membutuhkan disiplin, dan ada batas waktu.
Downloads
Article Details
References
2. Burhanuddin, Analisis Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan, (Malang : Bumi Aksara, 1994).
3. Dadang Sulaeman dan Sunaryo, Psikologi Pendidikan, (Bandung : IKIP Bandung, 1983).
4. I.Nyoman Bertha, Filsafat dan Teori Pendidikan, (Bandung : FIP IKIP Bandung, 1983).
5. M. Ngalim Purwanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta : Mutiara Sumber-Sumber Benih Kecerdasan, 1981).
6. Maman Suherman, Pengembangan Sarana Belajar, (Jakarta : Karunia, 1986).
7. Maman Ukas, Manajemen Konsep, Prinsip, dan Aplikasi, (Bandung : Ossa Promo, 1999).
8. Marsetio Donosepoetro, Manajemen dalam Pengertian dan Pendidikan Berpikir, (Surabaya : 1982).
9. Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung : Rosdakarya, 1996).
10. Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional, (Bandung : Angkasa, 1983).
11. Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Konteporer, (Bandung : Alfabeta, 2005).
12. Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah (Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1995.
13. http://meiliemma.wordpress.com/2006/10/17/definisi-komunikasi-dan-tingkatan-proses-komunikasi/
14. www.teknologipendidikan.wordpress.com
15. http://kampuskomunikasi.blogspot.com/2008/06/hambatan-dalam-proses-komunikasi.html
16. http://etika-filsafat-komunikasi.blogspot.com/2007/09/evasi-komunikasi.html