Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik Secara Sosial

Main Article Content

Dinda Aisyah
Siti Aisyah
Priska Yolanda
Zahra Elfauda
Sri Wahyuni
Nanda Elza

Abstract

Ketika manusia dilahirkan, manusia belum mempunyai sifat sosial. Artinya manusia belum mempunyai kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman berinteraksi dengan orang lain di lingkungannya. Kebutuhan berinteraksi dengan orang lain sudah dirasakan sejak usia enam bulan. Saat itulah mereka sudah bisa mengenal manusia lain, terutama ibu dan anggota keluarga. Anak mulai bisa membedakan arti senyuman dan perilaku sosial lainnya, seperti marah (tidak senang mendengar suara keras) dan cinta sayang. Perkembangan sosial pada masa remaja mengembangkan kemampuan untuk memahami orang lain sebagai individu yang unik, baik dari segi karakteristik pribadinya, minat, nilai, atau perasaan yang mendorong remaja untuk bersosialisasi lebih intim dengan teman sebaya atau lingkungan masyarakat melalui persahabatan atau romansa. Pada masa ini, sikap cenderung menyerah atau berkembang mengikuti pendapat, opini, nilai, kebiasaan, hobi dan keinginan orang lain. Ya lingkungan pergaulan remaja (teman sebaya) yang menampilkan sikap dan perilaku bertanggung jawab, misalnya taat beribadah, berakhlak mulia, dan lain-lain. Remaja diharapkan memiliki penyesuaian sosial yang tepat dalam arti kemampuan bereaksi secara tepat terhadap realitas, situasi, dan hubungan sosial, baik dalam lingkungan maupun sosial.lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Aisyah, D., Aisyah, S., Yolanda, P., Elfauda, Z., Wahyuni, S., & Elza, N. (2023). Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik Secara Sosial. JURNAL EDUKASI NONFORMAL, 4(2), 812-817. Retrieved from https://ummaspul.e-journal.id/JENFOL/article/view/7437
Section
Articles