Pandangan Imam Al-Ghazali tentang Tugas Pokok Pelajar
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh seorang siswa yang melakukan penganiayaan berupa penikaman terhadap guru salah satu SMK di Manado (https://www.liputan6.com/regional/read/4092830/ditegur-karena-merokok-di-lingkungan-sekolah-siswa-smk-aniaya-guru) dan adanya siswa yang mem-bully guru di salah satu SMP Gresik, Jawa Timur (https://news.detik.com/berita/d-4423725/viral-murid-tantang-guru-ppp-soroti-pendidikan-karakter-di-sekolah). Hal ini telah menjadi catatan buruk dalam dunia pendidikan Indonesia khususnya berkaitan dengan karakter, kenakalan pelajar serta tugas pokok pelajar. Padahal dalam pandangan al-Ghazali, salah satu kesuksesan siswa (pelajar) di dalam pencarian terhadap ilmu yaitu ia senantiasa harus khidmat, tawadhu dan hormat kepada gurunya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep Imam Al-Ghazali mengenai tugas-tugas pokok seorang pelajar. Metode yang digunakan adalah metode studi kepustakaan (library research). Disebut penelitian kepustakaan karena data-data atau bahan-bahan yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian ini berasal dari perpustakaan baik berupa buku, ensklopedi, kamus, jurnal, dokumen, majalah dan lain sebagainya. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu : a) tahap orientasi b) tahap eksplorasi c) tahap studi terfokus. Khusus yang diteliti adalah tentang pandangan Imam Al-Ghazali terhadap tugas pokok pelajar dimana peneliti mengumpulkan data dari karya-karyaanya diantaranya; 1) Ihya` Ulum al-Din, Bidayatul Hidayah, dan Minhaj al-Abidin. Dari berbagai literatur-literatur tersebut menyimpulkan bahwa tugas pokok pelajar dalam pandangan al-Ghazali: (1) membersihkan karakter tercela, (2) fokus dan konsentrasi belajar, (3) ta’dzim/hormat terhadap guru, (4) belajar dari materi dasar, (5) mempelajari ilmu untuk ma’rifat kepada Allah SWT, (6) mendahulukan ilmu yang terpenting baginya, (7) belajar ilmu sampai tuntas, (8) mengetahui akan kemuliaan suatu ilmu, (9) harus mempunyai tujuan yang mulia, dan (10) haruslah mengetahui hubungan ilmu dengan tujuannya.