IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI 2013 PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SMPLB BHAKTI KENCANA YOGYAKARTA (Studi Kasus Terhadap Tunarungu dan Tunagrahita Ringan)
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini dilakukan di SMPLB Bhakti Kencana Berbah Yogyakarta. Permasalahan yang dihadapi adalah berubahnya kurikulum menjadi kurikulum 2013. Saat ini hampir semua sekolah menerapkan Kuikulum 2013 baik itu sekolah pada umumnya, sekolah inklusi, bahkan sekolah luar biasa yang notabene mereka adalah anak-anak yang memerlukan perlakuan khusus dalam pembelajaran, Dengan demikian, penerapan kurikulum 2013 pada siswa berkebutuhan khusus perlu dikaji untuk memaksimalkan potensi peserta didik melalui perubahan Kurikulum 2013. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif. Subyek penelitian adalah orang yang mampu memberikan informasi secara akurat serta terlibat lagsung dalam kegiatan penelitian dalam hal ini, Kepala Sekolah, Koordinator Bagian Kurikulum, dan Guru Mata Pelajaran PAI. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, SMPLB Bhakti Kencana telah menerapkan Kurikulum 2013 sejak tahun 2014, meskipun dalam penerapannya terdapat perubahan atau modifikasi pada beberapa aspek seperti, penyesuaian pada materi, metode, media, dan penilaian. Kedua, implementasi Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran PAI di SMPLB Bhakti Kencana dilihat dari beberapa aspek seperti, perencanaan (planning), pelaksanaan (actuating), dan penilaian (controlling). Pada aspek perencanaan yang digambarkan melalui RPP sudah sesuai dengan kurikulum 2013. Pada aspek pelaksanaan dilihat dari skenario pembelajaran, media pembelajaran, metode pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Pada aspek pelaksanaan dilihat dari skenario pembelajaran, semua prosedur seperti bertanya, mengamati dan menyimpulkan sesuai dengan Kurikulum 2013. Pada aspek media pembelajaran, beberapa media yang ditawarkan Kurikulum 2013 bisa diterapkan pada siswa berkebutuhan khusus seperti penggunaan smartphone, dan lain-lain. Tetapi untuk klasifikasi Tunagrahita penggunaan media untuk satu siswa bisa berbeda dengan siswa yang lain. Pada aspek metode pembelajaran, sebagian bisa diterapkan pada siswa berkebutuhan khusus meskipun mengalami penyesuaian. Pada aspek penilaian hasil belajar, beberapa bentuk penilaian seperti tes tertulis tidak bisa diterapkan pada siswa klasifikai tunagrahita. Ketiga, Problematika dalam implementasi Kurikulum 2013 di SMPLB Bhakti Kencana meliputi, cakupan materi yang belum dikhususkan bagi siswa berkebutuhan khusus, tawaran media dan metode belum dikuhususkan bagi siswa berkebutuhan khusus, dan pembuatan silabus dan RPP yang begitu banyak sehingga menyita waktu guru yang akan berimplikasi pada pembelajaran. Solusi yang dapat ditawarkan adalah, membangun komunikasi pada pihak penyelenggara dalam hal ini kemendibud, dan mengadakan pelatihan-pelatihan bersama dengan beberapa sekolah SLB.