Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Video Pembelajaran Bagi Siswa Disleksia
Main Article Content
Abstract
Salah satu dari empat komponen pembelajaran bahasa yang harus dimiliki siswa adalah kemampuan membaca. Bagi siswa disleksia (siswa berkesulitan belajar membaca), hall tersebut merupakan momok yang menakutkan. Masalah ini ditemukan di SDN 09 Koto Luar. Dimana siswa memiliki kemampuan membaca yang rendah berdasarkan hasil studi pendahuluan dan asesmen membaca. Tujuan dari penelitian ini yaitu melihat seberapa besar pengaruh media video pembelajaran pada kemampuan membaca permulaan seorang siswa disleksia kelas III B di SDN 09 Koto Luar. Penelitian ini berfokus pada pengukuran kemampuan membaca permulaan lebih tepatnya kemampuan membaca kata yang terdapat huruf j dan huruf t didalam kata dengan benar. Metode eksperimen SSR (Single-Subject-Research) digunakan untuk penelitian ini, mempertimbangkan subjek penelitian satu orang siswa disleksia, dengan desain reversal A-B-A. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui pengamatan langsung perkembangan kemampuan membaca permulaan siswa. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa media video pembelajaran memberikan pengaruh pada perubahan kemampuan membaca permulaan siswa disleksia, sehingga kemampuan membaca siswa mengalami peningkatan, dapat dilihat dari perolehan data awal pada baseline (A1) selama tiga kali pertemuan dengan persentase kata benar yaitu 20%, 20%, 20%. Kondisi intervensi (B) mengalami peningkatan selama delapan kali pertemuan, hasilnya 50%, 83,3%, 63,3%, 86,6%, 93,3%, 100%, 100%, 100%, perolehan data akhir pada kondisi baseline (A2), yaitu 100%, 100%, 100% yang dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan.