Identifikasi Pendidikan Karakter Pada Era New Normal Berbasis Nilai Filosofi Tongkonan di SDN 2 Rantepao
Main Article Content
Abstract
Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi pendidikan karakter berbasis nilai filosofi tongkonan yang terdapat di SDN 2 Rantepao yang terletak di Toraja Utara. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara serta dokumentasi. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data menggunakan model Miles and Huberman yaitu Pengumpulan data data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Lokasi penelitian yang dipilih yaitu SDN 2 Rantepao yang terletak di Toraja Utara. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah pendidikan karakter di SDN 2 Rantepao dilaksanakan secara tatap muka persesi maupun secara online. nilai Karapasan (Perdamaian dan kerukunan) dalam pembelajaran pada era new normal yaitu yang berkaitan dengan perdamaian dan kerukunan yang selalu dilakukan oleh siswa. nilai Kasianggaran seperti mengucapkan kata tabe’ yang merupakan ciri khas di SDN 2 Rantepao yang dilakukan oleh siswa maupun guru. Nilai kasiuluran dilaksanakan melalui kegiatan yang dinamakan pa’wai mata, kegiatan Tongkon maupun kegiatan ma’ karamman. Penanaman pendidikan karakter dapat dikaitkan dengan nilai-nilai budaya lokal. Sehingga pentingnya karakter berbasis budaya lokal seperti nilai-nilai yang terdapat dalam Tongkonan.
Downloads
Article Details
References
[2] Idrus, N.I. (2016). Mana’ dan Eanan: Tongkonan, Harta Tongkonan, Harta Warisan dan Kontribusi Ritual di Masyarakat Toraja.. Jurnal Etnosia 1(2), 12-26. https://journal.unhas.ac.id/index.php/etnosia/article/view/1612/911
[3] Kementerian Pendidikan Nasional. (2011). Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter [Guideline On The Implementation Of Character Education]. In Guideline.
[4] Masseleng, L.Y., Muh, M. S., & Victor, S. (2019). Makna Ruang Pangrampak dalam Arsitektur Toraja. Jurnal Penelitian Enjiniring. 23(1), 7-17
[5] Patiung, D. (2017). Budaya Toraja Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Idaarah. 1(1), 121-132.
[6] Panggarra, R. (2014). Konflik Kebudayaan menurut Teori Lewis Alfred Coser Dan Relevansinya Dalam Upacara Pemakaman (Rambu Solo’) Di Tana Toraja. Jurnal Jaffray 12 (2), 291-316.
[7] Rahayu, S.W. 2017. Implementation Of Character Education Through Culture 5s (Senyum, Sapa, Salam, Sopan Dan Santun) At State Junior High School 2 Ngawi (Smpn 2 Ngawi) East Java Indonesia. International Research-Based Education Journal, 1(2), 130-135.
[8] Sabaruddin. (2021). Sinergi Budaya Lokal Dan Nilai-Nilai Agama Dalam membina Kerukunan Masyarakat Pedesaan. Jurnal Sosioreligius, 5(2), 83-89. http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/Sosioreligius/article/view/23972
[9] Sanderan. (2020). Heuristika dalam Pendidikan Karakter Manusia Toraja Tradisional. Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Kontekstual, 3(2), 306-327. https://doi.org/10.34307/b.v3i2.213
[10] Sari, D.P. (2020). Kreativitas Pendidikan Karakter di Keluarga Pada Pandemi Covid-19: Prosiding Seminar Nasional Hardiknas. 30 Mei 2020. Gorontalo. http://proceedings.ideaspublishing.co.id/index.php/hardiknas/article/view/16/16
[11] Sari, H., Andi, R.H., & Sukmawati, T.P. The function of the educational value in the Ma’ Parapa’ (Silence) Text In The Process Of The Rampanan Kapa’ (Wedding Ceremony). Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, 33(3), 309-320. http://dx.doi.org/10.20473/mkp.V33I32020.309-320.
[12] Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Rosdakarya.
[13] Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Jakarta : Kemendikbud.