Sistem Manajemen Pembelajaran Digital Selama Pandemi
Main Article Content
Abstract
Pembelajaran online tidak dapat dipisahkan dari internet. Koneksi jaringan internet merupakan salah satu kendala yang dihadapi oleh mahasiswa yang kesulitan mengakses internet di tempat tinggalnya, terutama yang tinggal di daerah pedesaan, terpencil. Hal ini juga menjadi masalah yang sering dihadapi oleh siswa yang mengikuti pembelajaran online, sehingga pelaksanaannya kurang memuaskan. Harus disadari bahwa persiapan guru dan siswa yang tidak memadai untuk pembelajaran online juga menjadi masalah. Peralihan dari sistem pembelajaran tradisional ke sistem online sangat mendadak, tanpa persiapan yang matang. Namun, harus dilakukan agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan siswa dapat berpartisipasi aktif meski dalam keadaan pandemi Covid-19. Bagian yang sangat penting dari proses pembelajaran online perlu ditingkatkan. Pertama adalah jaringan internet yang stabil, kemudian perangkat atau komputer yang kuat, aplikasi dengan platform yang mudah digunakan, dan jejaring sosial online yang efisien, efektif, berkelanjutan dan terintegrasi untuk semua pemangku kepentingan pendidikan. Solusi dari masalah ini pemerintah harus memberikan kebijakan untuk bekerja sama dengan penyedia Internet dan aplikasi untuk membuka layanan aplikasi online gratis untuk membantu proses pembelajaran online. Bagi sekolah, perlu memberikan bimbingan teknis (bimtek) online untuk proses pelaksanaan online, dan untuk mempublikasikan pelaksanaan prosedur pembelajaran online kepada orang tua dan siswa melalui media cetak dan media sosial, yang terkait dengan peran dan tanggung jawabnya. Oleh karena itu, kami menemukan bahwa pembelajaran tatap muka tetapi berbasis online adalah sama. Efeknya sangat bagus, rencananya akurat, dan efek pembelajarannya tercapai.
Downloads
Article Details
References
2. Jianhang Wang (2020): Massive information management system of digitallibrary based on deep learning algorithm in the background of big data, Behaviour & Information Technology. DOI: 10.1080/0144929X.2020.1730441.
3. Syafaruddin, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Press, 2005), hal. 41.
4. Tim Dosen Administrasi Pendidikan UI, Manajemen Pendidikan (Bandung: Al-Fabeta, 2009), hal. 86.
5. Tim Unwin, Beate Kleessen, David Hollow, James B. Williams, Leonard Mware Oloo, John Alwala, Inocente Mutimucuio, Feliciana Eduardo & Xavier Muianga (2010) Digital learning management systems in Africa: myths and realities, Open Learning: The Journal of Open, Distance and e-Learning, 25:1, 5-23.DOI: http://dx.doi.org/10.1080/02680510903482033.
6. Wen-Kai Yu, Yu-Chih Sun and Yu-Jung Chang (2010). When technology speaks language: anevaluation of course management systems used in a language learning context. ReCALL, 22, pp332-355 DOI:10.1017/S0958344010000194.
7. Yafaruddin & Nurmawati, Pengelolaan Pendidikan Mengembangkan Keterampilan Manajemen Pendidikan Menuju Sekolah Efektif (Medan: Perdana Publishing, 2011), hal. 16.