Upaya Meningkatkan Keterampilan Guru dalam Menyusun Instrumen Penilaian Melalui in House Training (IHT) pada Guru PAI SMA/SMK
Main Article Content
Abstract
Penelitian Tindakan Kepengawasan tentang Pendidikan Agama Islam yang dilaksanakan oleh guru guru yang ada di wilayah Kabupaten Garut. Penelitian dilakukan di wilayah Kabupaten Garut dengan melibatkan satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Jumlah sampel seluruhnya 29 guru. Adapun metode penelitian yang digunakan menggunakan metode korelasional. Dari hasil penelitian sebanyak 29 guru diperoleh kesimpulan bahwa: 1) Terdapat hubungan yang signifikan antara meningkatkan keterampilan guru dengan menyusun instrumen penilaian sebesar 0,426; 2) Terdapat hubungan yang signifikan antara menyususun instrumen penilaian dengan in house training, sebesar 0,464; 3). Terdapat hubungan yang signifikan antara meningkatkan keterampilan guru dengan in house training sebesar 0,515. Hal ini menunjukkan bahwa semakin guru meningkatkan keterampilan dalam menyusun instrumen penilaian melalui in house training maka akan semakin baik pula instrumen penilaian yang dihasilkan.
Downloads
Article Details
References
[2] Mulyasa. (2003). Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks Menyukseskan MBS Dan KBK. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
[3] Arifudin, O. (2022). Optimalisasi Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Membina Karakter Peserta Didik. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 5(3), 829–837.
[4] Tanjung, R. (2021). Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Sekolah Dasar. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 4(4), 291–296.
[5] Apiyani, A. (2022). Implementasi Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru Madrasah Dalam Meningkatkan Keprofesian. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 5(2), 499–504.
[6] Arifudin, O. (2021). Media Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung : Widina Bhakti Persada.
[7] Ulfah, U. (2022). Kepemimpinan Pendidikan di Era Disrupsi. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 5(1), 153–161.
[8] PP nomor 19 tahun 2005 Tentang penilaian
[9] Permendikbud nomor 66 Tahun 2013 Tentang penilaian
[10] Hanafiah, H. (2022). Penanggulangan Dampak Learning Loss dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran pada Sekolah Menengah Atas. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 5(6), 1816–1823.
[11] Sulaeman, D. (2022). Implementasi Media Peraga dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 6(1), 71–77.
[12] Tanjung, R. (2022). Manajemen Mutu Dalam Penyelenggaraan Pendidikan. Jurnal Pendidikan Glasser, 6(1), 29–36.
[13] Rahayu, Y. N. (2020). Program Linier (Teori Dan Aplikasi). Bandung : Widina Bhakti Persada.
[14] Arifudin, O. (2018). Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Tenaga Kependidikan STIT Rakeyan Santang Karawang. MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi), 2(3), 209–218.
[15] Mayasari, A. (2021). Implementasi Sistem Informasi Manajemen Akademik Berbasis Teknologi Informasi dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Pembelajaran di SMK. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 4(5), 340–345.
[16] Arifudin, O. (2020). Implementasi Sistem penjaminan mutu internal (SPMI) Sebagai Upaya Meningkatkan Mutu Program Studi. Jurnal Al-Amar (Ekonomi Syariah, Perbankan Syariah, Agama Islam, Manajemen Dan Pendidikan), 1(3), 1–11.
[17] Arifudin, O. (2019). Manajemen Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Sebagai Upaya Meningkatkan Mutu Perguruan Tinggi. MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi), 3(1), 161–169.
[18] Tanjung, R. (2020). Pengembangan UKM Turubuk Pangsit Makanan Khas Kabupaten Karawang. Jurnal Karya Abdi Masyarakat, 4(2), 323–332.
[19] Bahri, A. S. (2021). Pengantar Penelitian Pendidikan (Sebuah Tinjauan Teori dan Praktis). Bandung : Widina Bhakti Persada.
[20] UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas.