Aesthetic Study of the function of Damar Kurung Crafts Gresik District
Main Article Content
Abstract
Damar Kurung adalah lampion kayu berbentuk segi empat dengan sudut menyerupai segi tiga di bagian atasnya dan keempat sisinya berhiaskan lukisan. Merupakan akulturasi budaya Jawa, Thionghoa, Arab.. Pembuat Damar Kurung terakhir di Gresik adalah Sriwati Masmundari (Januari 1904 – 25 Desember 2005). Damar kurung pernah diambang kepunahan, namun Tahun 2017 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB). Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui estetika kerajinan Damar Kurung dari segi fungsi. Keterkaitan antara seni tradisi dengan tradisi lain sehingga dapat tetap eksis.Penelitian ini menggunakan penelitian multidisiplin dengan pendekatan antropologi dan budaya. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Wawancara, 10 sample narasumber masyarakat Gresik, Budayawan komunitas Mata Segar dan 2 Guru di Sekolah Dasar Negeri 4 Petrokimia Gresik dan Taman Kanak-Kanak Insanuz- Ziyan..Teknik analisis data dengan cara reduksi data, mengolah data, dan penarikan kesimpulan. Validasi data dengan ketekunan pengamatan dan triangulasi data.
Hasil yang didapatkan fungsi awal Damar Kurung adalah sebagai penerang/ lampu, dengan adanya perkembangan zaman maka muncul fungsi lain. Fungsi tersebut: (1) Damar kurung sebagai Ikon Kabupaten Gresik, (2) Damar kurung sebagai fungsi estetik, (3) Kerajinan Damar Kurung Sebagai Identitas Masyarakat Kabupaten Gresik, (4) Damar kurung sebagai fungsi Informasi,(5) Damar kurung sebagai muatan lokal dalam dunia pendidikan.
Kata Kunci: Damar kurung, Estetika fungsi, Ikon.