Political Communication Discourse Education in the Representation of the Maxims of Quantity and Quality Between Members of the DPRD
Main Article Content
Abstract
Pendidikan bahasa dan sastra sangat penting dalam komunikasi politik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan penggunaan maksim kuantitas dan kualitas dalam wacana komunikasi politik antara Anggota DPRD dengan Masyarakat di Kota Makasar. Penelitian ini didasarkan pada fenomena menarik terhadap isi pesan dalam komunikasi politik para elite politik yang bisa memberikan pengaruh pada kehidupan Masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendakatan kualitatif dengan metode kualitatif deskriptif. Data diambil dari tuturan para elit politik dalam dialog anggota DPRD dengan masyrakat di Kota Makassar. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah (1) perekaman (menjaring data percakapan) dan (2) wawancara (memperoleh data yang tidak terekam dengan smartphone dan yang tidak teramati atau tidak tercatat pada catatan lapangan saat pelaksanaan observasi). Analisis data menggunakan model interaktif Miles and Huberman (Miles et al., 2014) yang meliputi tahap: (1) pengumpulan data (2) reduksi data, (3) penyajian data, dan (4) verifikasi serta penarikan kesimpulan. Hasil temuan menunjukkan bahwa maksim kuantitas, bentuk kalimat interogatif mendominasi dibanding dengan kalimat deklaratif. Sementara untuk strategi yang mendominasi strategi langsung. Hal yang sama juga terjadi pada maksim kualitas yang didominasi oleh kalimat interogatif dan strategi langsung. Jadi, maksim kuantitas dan kualitas yang terkandung dalam komunikasi politik antara anggota DPRD dengan Masyarakat disampaikan secara langsung dengan ruang dan waktu yang sama sehingga kejelasan informasi dapat dipahami dengan mudah oleh para pendengar.