Problematika Rancangan Penilaian Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan dalam Kurikulum 2013 pada Kelas XI SMA
Main Article Content
Abstract
Tujuan dari artikel ini membahas tentang rancangan penilaian Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) dalam Kurikulum 2013 pada kelas XI SMA. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari integral pendidikan dengan melalui aktivitas fisik untuk mencapai hasilnya. Tujuan pendidikan jasmani meliputi: afektif, kognitif, dan psikomotor. Hasil dari pembelajaran PJOK akan dilaporkan dalam bentuk nilai yang terdapat pada kompetensi yang ingin dicapai. Kompetensi mata pelajaran PJOK di Indonesia telah diatur dalam kurikulum 2013 yang mengacu dalam kompetensi inti (KI) kemudian dijabarkan dalam kompetensi dasar (KD). Kompetensi dasar yang dipelajari peserta didik didokumentasikan dengan rancangan penilaian yang dibuat oleh pendidik. Rancangan penilaian hasil belajar pada PJOK harus memenuhi kriteria: valid, reliabel, objektif, dan praktis. Rekomendasi yang diberikan agar implementasi penilaian PJOK pada kurikulum 2013 antara lain: diadakan pelatihan, mengembangkan instrumen sendiri, dan mengadopsi hasil dari penelitian.
Downloads
Article Details
References
[2] Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
[3] Arifin, Z. (2013). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
[4] Asmin. (2006). Pengaruh Ragam Bentuk Tes Objektif dan Gaya Berpikir terhadap Fungsi Informasi Tes: Penelitian Quasi Eksperimental dengan Analisis Item Response Theory di SMU DKI Jakarta. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 62(12), 633–655.
[5] Baghurst, T. (2013). How Physical Education Teachers Undermine the Profession by Grading Effort and Participation. Oklahoma AHPERD, 50(3), 51–55.
[6] Basuki, I. A., & Hariyanto. (2014). Asesmen Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
[7] Bert, G. (2015). Teaching and Assessing Manipulative Motor Skills in High School Physical Education. Strategies, 28(2), 52–55. https://doi.org/10.1080/08924562.2015.1002352
[8] Borghouts, L. B., Slingerland, M., & Haerens, L. (2017). Assessment quality and practices in secondary PE in the Netherlands. Physical Education and Sport Pedagogy, 22(5), 473–489. https://doi.org/10.1080/17408989.2016.1241226
[9] BSNP. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah (2006). Jakarta: https://bsnp-indonesia.org/id/wp-content/uploads/isi/Permen_22_2006.pdf.
[10] BSNP. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.
[11] BSNP. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum (2013). BSNP.
[12] BSNP. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 (2014). BSNP.
[13] BSNP. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (2015). BSNP.
[14] BSNP. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan (2016). Indonesia: BSNP.
[15] BSNP. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (2016). BSNP.
[16] Deniz, S. (2011). Implications of training student teachers of pre-schooling through micro-teaching activities for a classroom with mentally-disabled students. Educational Research and Reviews, 6(8), 560–569.
[17] Fathoni, A. F. (2017). Pengembangan Rubrik Penilaian Keterampilan Mata Pelajaran PJOK Materi Bola Besar dan Kecil Kelas VII Semester Genap. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Pascasarjana Universitas Negeri Malang.
[18] Frost, R. B. (1995). Physical Education: Foundations, Practices and Principles. Reading: Addison Wesley Publishing Company.
[19] Husdarta, J. S. (2011). Manajemen Pendidikan Jasmani. (Riduan, Ed.). Bandung: PT. Alfabeta.
[20] Huts, K., Hoecke, J. Van, Knop, P. De, & Theeboom, M. (2009). Preliminary Analysis of the (Process and Product) Quality of Physical Education in Flemish Secondary Schools : Implementation of IKLO. US-China Education Review, 6(7), 45–60.
[21] Juniarta, A. T., & Winarno, M. E. (2016). Pengembangan Instrumen Penilaian Pengetahuan Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) Kelas XI Semester Gasal. Jurnal Pendidikan, 1(8), 1659–1664.
[22] Kanca, I. N. (2017). Pengembangan Profesionalisme Guru Penjasorkes. In Seminar Nasional Profesionalisme Tenaga Profesi PJOK, Pendidikan Olahraga Pascasarjana UM (hal. 1–14). https://doi.org/10.1007/s10531-008-9459-4
[23] Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 PJOK SMP. Jakarta: Kemendikbud.
[24] Kisbiyanto. (2014). Manajemen Evaluasi Pendidikan Islam di STAIN Kudus. Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 9(2), 291–312.
[25] Komarudin. (2016). Penilaian Hasil Belajar Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Bandung: Remaja Rosdakarya.
[26] Kosasih, E. (2014). Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Yrama Widya.
[27] Kunandar. (2013). Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
[28] Lieberman, L. J., & Houston-Wilson, C. (2018). Strategies for Inclusion: Physical Education for Everyone (3 ed.). Champaign, IL: Human Kinetics.
[29] López-Pastor, V. M., Kirk, D., Lorente-Catalán, E., MacPhail, A., & Macdonald, D. (2013). Alternative Assessment in Physical Education: a Review of International Literature. Sport, Education and Society, 18(1), 57–76. https://doi.org/10.1080/13573322.2012.713860
[30] Lumpkin, A. (2017). Introduction to Physical Education, Exercise Science, and Sport (10 ed.). New York: McGraw-Hill Education.
[31] Mercier, K., & Doolittle, S. (2013). Assessing Student Achievement in Physical Education for Teacher Evaluation. Journal of Physical Education, Recreation & Dance, 84(3), 38–42. https://doi.org/10.1080/07303084.2013.767721
[32] Mulyasa. (2014). Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
[33] Mustafa, P. S. (2020). Kontribusi Kurikulum Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di Indonesia dalam Membentuk Keterampilan Era Abad 21. Jurnal Pendidikan: Riset dan Konseptual, 4(3), 437–452. https://doi.org/https://doi.org/10.28926/riset_konseptual.v4i3.248
[34] Mustafa, P. S., & Dwiyogo, W. D. (2020). Kurikulum Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di Indonesia Abad 21. Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan (JARTIKA), 3(2), 422–438. https://doi.org/https://doi.org/10.36765/jartika.v3i2.268
[35] Mustafa, P. S., & Sugiharto. (2020). Keterampilan Motorik pada Pendidikan Jasmani Meningkatkan Pembelajaran Gerak Seumur Hidup. Jurnal Sporta Saintika, 5(2), 199–218. https://doi.org/https://doi.org/10.24036/sporta.v5i2.133
[36] Mustafa, P. S., & Winarno, M. E. (2020). Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Aktivitas Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di SMK Negeri 4 Malang. Jurnal Penjakora, 7(2), 78–92.
[37] Mustafa, P. S., Winarno, M. E., & Supriyadi. (2019). Penilaian Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan pada Sekolah Menengah Pertama Negeri Kota Malang. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 4(10), 1364–1379. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17977/jptpp.v4i10.12845
[38] National Association for Sport and Physical Education (NASPE). (2011). Physical Education for Lifelong Fitness: The Physical Best Teacher’s Guide (3 ed.). United States: Human Kinetics.
[39] Ní Chróinín, D., & Cosgrave, C. (2013). Implementing Formative Assessment in Primary Physical Education: Teacher Perspectives and Experiences. Physical Education & Sport Pedagogy, 18(2), 219–233. https://doi.org/10.1080/17408989.2012.666787
[40] Nuriawati, I., & Priambodo, A. (2014). Hubungan Kemampuan Kognitif dalam Bidang Akademik terhadap Kemampuan Gerak Umum (Studi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Kota MojokertoTahun Ajaran 2013/2014). Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 2(2), 331–334.
[41] Page, R. M., Taylor, J., Suwanteerangkul, & Novilla, L. M. (2005). The Influence of Friendships and Friendship-Marking Ability in Physical Activity Participation in Chiang Mai, Thailand High School Students. The International Electronic Journal of Health Education, 1(8), 95–103.
[42] Pangrazi, R. P., & Beighle, A. (2016). Dynamic Physical Education for Elementary School Children. United States: Pearson Education.
[43] Paturusi, A. (2012). Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta: Rineka Cipta.
[44] Permendikbud. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru (2007).
[45] Permendikbud. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (2013).
[46] Poerwanti, E. (2010). Evaluasi Pembelajaran, Modul Akta Mengajar. Malang: UMM Press.
[47] Rosdiani, D. (2013). Perencanaan Pembelajaran dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: Alfabeta.
[48] Sani, R. A. (2014). Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: PT Bumi Aksara.
[49] Siedentop, D., Hastie, P. A., & Mars, H. van der. (2011). Complete Guide to Sport Education (2 ed.). United States: Human Kinetics.
[50] Soebarna, A., Juditya, S., & Gunawan, G. (2017). Penilaian Autentik (Authentic Assesment) dalam Pembelajaran Penjas. Jurnal Penjakora, 4(1), 103–116.
[51] Suherman, A. (2014). Implementasi Kurikulum Baru Tahun 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Deskriptif Kualitatif pada SDN Cilengkrang). Mimbar Sekolah Dasar, 1(1), 71–76.
[52] Sumaryoto, & Nopembri, S. (2017). Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI: Buku Guru. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
[53] Surapranata, S. (2005). Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes: Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
[54] Tim Direktorat Pembinaan SMA. (2017). Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan untuk Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Kemendikbud.
[55] Tolgfors, B. (2018). Different Versions of Assessment for Learning in the Subject of Physical Education. Physical Education and Sport Pedagogy, 23(3), 311–327. https://doi.org/10.1080/17408989.2018.1429589
[56] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (2005).
[57] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pub. L. No. 20 (2016). Indonesia: http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/08/UU_no_20_th_2003.pdf.
[58] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (2005). http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/45.pdf.
[59] Urs, S. R. (2011). An Academic Approach to Physical Education. International Journal of Health , Physical Education and Computer Science in Sports, 2(2), 95–97.
[60] Walton-Fisette, J. L., & Wuest, D. A. (2018). Foundations of Physical Education, Exercise Science, and Sport (19 ed.). New York: McGraw-Hill Education.
[61] Winarno, M. E. (2012). Pengembangan Karakter Bangsa melalui Pendidikan Jasmani & Rohani. Malang.
[62] Winarno, M. E. (2013). Metodologi Penelitian dalam Pendidikan Jasmani. Malang: Universitas Negeri Malang.
[63] Winarno, M. E. (2014). Evaluasi Hasil Belajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Malang: Universitas Negeri Malang.
[64] Wuest, D. A., & Fisette, J. L. (2012). Foundations of Physical Education, Exercise Science, and Sport (17 ed.). New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
[65] Yulidasari, R. (2017). Analisis Pembelajaran PJOK Menggunakan Pendekatan CSE-UCLA Evaluation Model. In Seminar Nasional Profesionalisme Tenaga Profesi PJOK, Pendidikan Olahraga Pascasarjana UM (hal. 96–106).